Pecahan Tembikar, Sisa Bukti Peradaban Singkil Lama di Dekat Muara
Di Singkil Lama terdapat muara, namun dangkal serta berombak besar. Sehingga tak jadi pilihan bagi nelayan ke luar masuk laut lepas.
Penulis: Dede Rosadi | Editor: Khalidin
SERAMBIWIKI.COM, SINGKIL - Suara burung murai serta kacer menyelingi sayup debur ombak manakala senja beranjak malam di Singkil Lama.
Singkil Lama, lokasi itu sangat populer sebagai surganya pencinta mancing di Kabupaten Aceh Singkil.
Menggunakan perahu berukuran kecil pemacing berangkat selepas asar. Sebab saat mata hari hendak terbenam ikan black bass sambar mata pancing.
Di Singkil Lama terdapat muara, namun dangkal serta berombak besar. Sehingga tak jadi pilihan bagi nelayan ke luar masuk laut lepas.
Selain ikan, buaya berbagai ukuran jadi penghuni setia Singkil Lama. Matanya terlihat memerah ketika malam hari beradu dengan cahaya senter milik pemancing.
Landscape Singkil Lama, berupa tanah rawa yang disesaki bakau dan pohon nipah. Pucuk pohon nipah kerap dipanen sebagai bahan pembungkus rokok.
Hamparan dataran rendah di kawasan Singkil Lama, terendam air saat laut pasang. Kala itulah pemancing melancarkan aksinya.
Dalam sesak pohon bakau dan nipah ada dataran lebih tinggi. Jaraknya sekitar 300 meter di sisi sebelah kiri muara.
Baca juga: Tembikar Amsterdam hingga Piring Anti Basi, Sisa Peradaban Singkil Lama Kota yang Hilang
Baca juga: Melihat Sumur Tua dan Pedang Panglima Warisan Kerajaan Tuangku di Pulau Banyak Aceh Singkil
Baca juga: Rumah Gadang Bukti Sejarah Berdirinya Singkil Baru
Di situlah terdapat sisa peradaban Singkil Lama. Berupa pecahan tembikar dan bata merah sisa reruntuhan bangunan.
Akan tetapi menemukannya harus beserta pemandu. Jika tidak maka, tersesat dalam lebatnya hutan bakau menjadi risiko.
Di seberangnya berupa laut dangkal jika, ombak sedang tenang juga terlihat reruntuhan puing bangunan.
Pecahan tembikar serta bata merah sisa bangunan itu, merupakan bekas peradaban Singkil Lama yang masih tersisa setalah luluh lantak disapu gelombang dahsyat sekitar tahun 1890-an
Singkil Lama, merupakan kota pelabuhan maju pada masanya. Ini terlihat dari sisa bata merah yang menjadi bahan bangunan menandakan bukan orang sembarangan pemiliknya.
Begitu juga dengan pecahan tembikar, sebagai perabot rumah tangga. Kualitasnya baik, sehingga tetap bisa ditemukan kendati terkubur dalam tanah ratusan tahun.
Susunan bata merah ada yang masih tertata rapi melingkar bulat serta tembok. Diyakini merupakan sumur tua sisa kejayaan Singkil Lama.
Sedangkan pecahan tembikar bermotif bunga, sendok berbahan keramik dan pecahan kaca ada yang di atas permukaan tanah. Ada juga yang telah terkubur, namun tak terlalu dalam.
Dari Singkil menuju muara Singkil Lama, dengan naik perahu mesin butuh waktu sekitar 35 menit.
Singkil Lama, terletak di sebelah barat Singkil, ibu kota Kabupaten Aceh Singkil. Lokasi itu sekitar satu kilometer dari pemukiman penduduk Kayu Menang, Kecamatan Kuala Baru, yang ada di sisi kanan muara.
Pada masa keemasannya Singkil Lama, merupakan kota pelabuhan tempat singgah kapal saudagar dari Timur Tengah, Eropa dan wilayah nusantara.
Saudagar luar negeri itu berburu kayu kapur barus yang banyak dihasilkan di negeri Singkil Lama.
Halaman selanjutnya
Sumber: Serambi Indonesia
tembikaramsterdam
sukusingkil
singkillama
singkilbaru
serambiwiki
sejarahacehsingkil
rumahgadangsingkil
peradabansingkillama
nipahsingkil
kuliner khas etnis singkil
kabupatencacehcsingkil
kabupatenacehsingkil
Serambinews
Serambi Indonesia
Aceh Singkil
Kisah Perjuangan Bahrul Kiram, 15 Tahun Mengabdi Jadi Guru Honorer di Aceh Utara |
![]() |
---|
Sosok Hamzah Sulaiman, Ketua Pengadilan Negeri Singkil Inovatif dan Sederhana |
![]() |
---|
Baiturrahim Masjid Tertua Peninggalan Datuk, Saksi Lahirnya New Singkil |
![]() |
---|
Lampung, Pelabuhan Terapung Sungai Souraya Sisa Peradaban Singkil Masa Lalu |
![]() |
---|
Bunker Jepang Bukti Sejarah Peninggalan Penjajah Di Pulau Simeulue |
![]() |
---|
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!