Mengenang H Makmur Syahputtra, SH,MM, Tokoh Subussalam yang Juga Mantan Bupati Aceh Singkil
Dia adalah mendiang H Makmur Syahputtra, SH,MM putra terbaik Kota Subulussalam yang juga Bupati Aceh Singkil periode 1999-2004 dan 2007-2012
Tidak bisa dipungkiri bahwa banyak kemajuan telah ditoreh almarhum selama memimpin Aceh Singkil. Pusat pertumbuhan ekonomi mulai hadir di berbagai tempat.
Akses ke daerah-daerah terpencil mulai dibuka untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi. Almarhum
adalah seorang pemikir yang memiliki ide-ide inovatif dan cemerlang, memiliki jaringan luas dan mempunyai kemampuan lobi yang tinggi sehingga mampu menarik investor masuk ke Aceh Singkil.
“Tidak dipungkiri jasa dan perjuangan almarhum semasa hidupnya untuk pemekaran dan pembangunan Aceh Singkil hingga melahirkan Kota Subulussalam sangat besar," kata Amir Tua Bancin, mantan anggota DPRD Aceh Singkil (dalam wawancara dengan Serambinews.com 2011).
Amir Tua mengatakan, hingga akhir hayatanya, Makmur masih terus memikirkan pembangunan Aceh Singkil. Amir tua menuturkan perjuangan keras dalam proses pemekaran Aceh Singkil dari kabupaten Induknya Aceh Selatan hingga terwujud pada 27 April 1999.
Sebelumnya, Aceh Singkil hanya terdiri dari empat kecamatan yakni, Simpang Kiri, Simpang Kanan, Singkil dan Pulau Banyak. setelah menjadi kabupaten depenitif, Aceh Singkil kemudian menjadi 15 kecamatan dan pada 2 Januari 2007 melahirkan sebuah Kota Subulussalam.
”Jujur saja, mungkin Pemko Subulussalam ini juga tidak bisa terwujud tanpa perjuangan pak Makmur,” ujar Amir Tua.
Semasa hidupnya, Makmursyah Putra pernah memangku sejumlah jabatan penting di Aceh Singkil maupun saat masih berinduk ke Aceh Selatan. Jabatan tersebut meliputi menjadi Pembantu Perwakilan (PP) Bupati di Singkil.
Selanjutnya menjadi salah seorang sosok putra Aceh Singkil yang ikut memprakarsai dan memperjuangkan terwujudnya Kabupaten Aceh Singkil, sekaligus menjadi Pejabat Bupati serta Bupati defenitif perdana Kabupaten Aceh Singkil sejak tahun 2000-2005.
Bahkan hingga akhir hanyatnya, H. Makmursyah Putra yang sepaket dengan Drs. H. Khazali Bahar masih menjabat Bupati Aceh Singkil yang akan berakhir, 5 Maret 2012
Petualangan politiknya berawal saat ia sukses duduk kursi nomor satu Aceh Singkil pada periode 1999-2004. Kemudian dilanjutkan dengan mampu keluar sebagai pemenang dalam pesta demokrasi di Kabupaten Aceh Singkil kedua kalinya di periode 2007-2012.
Hampir sepuluh tahun masa jabatannya di Aceh Singkil, Makmur Syahputra sukses besar membangun sumber daya manusia (SDM) di daerahnya. Hal itu berawal dari keberaniannya membuat kebijakan di sektor pendidikan maupun gebrakan lainnya.
Di awal masa jabatannya sebagai bupati pada 1999, Makmur memfokuskan alokasi APBD di sektor pendidikan. Ia memulai dengan meningkatkan pendidikan anak negeri Sekata Sepekat yang mencakup Kota Subulussalam saat itu.
Pasalnya, di era itu masyarakat Subulusalam yang lulus D2 dan S1 sungguh masih terbatas. Bahkan, lulusan SMA saja masih minim.
Lalu dengan programnya, Makmur membuat gebrakan luar biasa dengan menjalin kerjasama dengan universitas di Banda Aceh membuka kelas parallel.
Ratusan anak-anak Kota Subulussalam dan Aceh Singkil mendapat rahmad berupa pendidikan gratis dari program sang mending Makmur.
Tak hanya itu, setelah berhasil meluluskan D2 PGSD, hampir semua alumni mahasiswanya diangkat menjadi PNS dan hingga sekarang mengecap nikmatnya jerih payah sang tokoh pembangunan itu.
Makmur juga menginginkan Aceh Singkil dikelola anak negeri tanpa langsung menyingkirkan orang luar Nah, trik makmur pun luar biasa dengan cara mensupport pendidikan para ASN di sana.
Padahal di era itu untuk ASN lulusan S2 masih cukup langka bahkan S1 dan D2 saja masih minim.”Maka diawal kepemimpinan belia (mendiang Makmur) membuat program mensupport pendidikan S2 bagi ASN atau masyarakat lain, ini luar biasa,” kata H Ansari Idrus Sambo, SH mantan anggota DPRK Aceh Singkil dan Kota Subulussalam.
Pun demikian pembangunan fasilitas pendidikan, semasa kepemimpinan Makmur Syahputra banyak dibangun sekolah hingga perguruan tinggi.
Akademi Keperawatan Yappkes Aceh Singkil, Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Yashafa, STAI Syekh Abdur Rauf Singkil hingga lembaga pesantren. Bahkan, menjelang akhir hayat, Makmur masih berjuang mendatangkan kue pembangunan untuk Islamic center di Suro, Kecamatan Suro, Aceh Singkil.
Berangkat dari itu, Ansari Idrus Sambo menilai Makmur adalah sosok paling tepat dinobatkan sebagai Bapak Pembangunan baik di Aceh Singkil maupun Kota Subulussalam.
Pasalnya, putra kelahiran Penanggalan Kota Subulussalam ini adalah bidan lahirnya kedua pemerintahan daerah tersebut.
Ansari bahkan menyatakan jika ada yang dinobatkan sebagai bapak pembangunan atau tokoh pembangunan selain Makmursyah Putra merupakan tindakan latah alias melenceng.
”Saya yakinkan bahwa Bapak Pembangunan Kota Subulussalam dan Aceh Singkil yang paling tepat adalah mendiang Makmur Syahputra, kalau yang lain itu latah dan ditawain nanti,” ujar Ansari.
Ansari yang merupakan politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menambahkan betapa sosok Makmur Syahputra mampu menyatukan semua suku yang ada di Kota Subulussalam dan Aceh Singkil.
Bahkan, dalam kepemimpinannya tidak pernah terjadi gesekan suku. Sebab, dia mampu berbaur ke semua suku dan menguasai banyak bahasa seperti Pakpak, Singkil, Pesisir dan Aceh.
Soal pembangunan, kata Ansari, dia paling getol dan siap pasang badan menghadapi tantangan dari pihak manapun.
Ansari mencontohkan pembangunan Jembatan Rundeng yang harus berhadapan dengan aktivis lingkungan seperti Walhi tapi Makmur dengan segala upaya berhasil mewujudkan sehingga ribuan masyarakat di aliran sungai yang selama ini terisolir bisa menikmati akses jalan.
Mantan ketua KNPI Kota Subulussalam, Baginda Nasution yang juga merupakan ASN binaan Makmur Syahputra turut angkat bicara.
Baginda yang diangkat menjadi ASN 2001 silam menyampaikan keberhasilannya saat ini tidak terlepas dukungan dan buah tangan Makmur Syahputra.
Baginda mengingat satu hal yang paling sering diucapkan Makmur di kala hidup kepada ASN atau pejabatnya, yakni menanyakan keluarga dan pendidikan anak.
Bahkan, Makmur menurut Baginda biasanya dalam mengangkat sesorang jadi pejabat juga melihat sisi tanggungan keluarga.
”Kalau tanggungannya masih kecil, sementara ada ASN yang anaknya kuliah nanti itu diutamakan,” kata Baginda.
Sementara M Ya’kub KS mantan Sekda Aceh Singkil menyampaikan sosok Makmur seorang Birokrat dan politikus yang memiliki kemampuan luar bisa energik dan cerdas, bergaul dan ramah semua kalangan, birokrat yang sangat menghargai pekerjaan dan perestasi bawahannya.
”Ia berlari kencang untuk menggapai cita-citanya namun kadangkala menghadapi tantangan demi tantangan yang harus tetap dilaluinya untuk membangun Aceh Singkil dan Kota Subulussalam yang harus sejajar dengan kabupaten lain," ujar Ya’kub yang kini menjabat Asisten Setdako Subulussalam.
Almarhum adalah seorang pemikir yang memiliki ide-ide inovatif dan cemerlang, memiliki jaringan luas dan mempunyai kemampuan lobi yang tinggi sehingga mampu menarik investor masuk ke Aceh Singkil.
Karena itu suara isak tangis mewarnai suasana di rumah sang bupati sejak jenazah almarhum disemayamkan di rumahnya kala itu.
Warga saling berangkulan sedih dan bersimpuh di samping jenazah almarhum sambil sesekali berteriak histeris. Mulai dari tukang keluarga terdekat, petani atau masyarakat biasa hingga pejabat daerah, semuanya menyatu dalam kedukaan mendalam atas berpulangnya Bupati Aceh Singkil.
Selamat jalan sang pejuang, jasamu akan selalu diingat masyarakat Kota Subulussalam dan Aceh Singkil, semoga engkau mendapat balasan yang setimpal dari Allah Yang Maha Kuasa. (khalidin umar barat)
Sumber: Serambi Indonesia
serambiwiki
sejarahacehsingkil
mantanbupatiacehsingkil
kabupatencacehcsingkil
hutacehsingkil
harijadiacehsingkil
Serambinews
Serambi Wiki
Serambi Indonesia
MakmurSyahputtra
MakmurSyahputra
HUT Aceh Singkil
H Makmur Syahputra
Kisah Perjuangan Bahrul Kiram, 15 Tahun Mengabdi Jadi Guru Honorer di Aceh Utara |
![]() |
---|
Sosok Hamzah Sulaiman, Ketua Pengadilan Negeri Singkil Inovatif dan Sederhana |
![]() |
---|
Baiturrahim Masjid Tertua Peninggalan Datuk, Saksi Lahirnya New Singkil |
![]() |
---|
Lampung, Pelabuhan Terapung Sungai Souraya Sisa Peradaban Singkil Masa Lalu |
![]() |
---|
Bunker Jepang Bukti Sejarah Peninggalan Penjajah Di Pulau Simeulue |
![]() |
---|
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!