Kuliner
Kangen Masakan Khas Tradisional Singkil? Yuk Mampir ke Warung Sinanggel di Gunung Meriah
Sinanggel nama warung yang khusus sediakan menu makanan tradisional Singkil untuk buka puasa terletak di pinggir jalan Singkil-Rimo, Desa Tanah Bara
Penulis: Dede Rosadi | Editor: Khalidin
SERAMBIWIKI.COM, SINGKIL - Suku Singkil memiliki aneka kuliner tradisional dengan rasa memikat.
Makanan tradisional itu biasanya keluar saat bulan Ramdhan. Maklum bulan suci maka, makanan pun harus istimewa.
Namun pada Ramadhan 1442 Hijriah, tidak perlu repot lagi membuat makanan tradisional. Sebab ada warung yang khusus sediakan penganan tradisional Singkil.
Sinanggel nama warung yang khusus sediakan menu makanan tradisional Singkil untuk buka puasa.
Warung itu terletak di pinggir jalan Singkil-Rimo, kawasan Tanah Bara, Kecamatan Gunung Meriah, Aceh Singkil.
Uniknya lagi rumah makan yang sajikan menu tradisional buka puasa dikelola anak milenial Wanhar Lingga.
Ia mengebangkan rumah makan dengan menu tradisional tentu saja untuk meraih pundi keuntungan. Akan tetapi lebih dari itu agar makanan warisan leluhur Singkil, tetap lestari.
"Jika kangen buka puasa dengan makanan tradisional Singkil tinggal datang ke Sinanggel," kata Wanhar Lingga, Selasa (20/4/2021).
Baca juga: Lompong Sagu, Makanan Khas Kabupaten Aceh Singkil
Baca juga: Melihat Sumur Tua dan Pedang Panglima Warisan Kerajaan Tuangku di Pulau Banyak Aceh Singkil
Menu buka puasa khas Singkil yang tersedia di warung Sinanggel antaralain ndelabakh manuk kampong, gedah sagu, lompong sagu, ndelabakh simboling, cello sagu serta minuman segar godekh sagu.
Ndelabakh manuk kampong merupakan, makanan tradisional Singkil terfavorit di Sinanggel. Sebab dapat menjadi lauk nasi lezat yang disantap bersama keluarga.
Jika dibahasa Indonesiakan, ndelabakh manuk kampong artinya ayam kampung dengan bumbu rempah.
Mempertahankan cita rasa masa lalu, warung Sinanggel memasak ndelabakh manuk kampong secara tradisional.
Bahan pertama berupa kelapa parut dijemur. Setelah kering digongseng (sangrai) di atas wajan.
Lalu kelapa gongseng bersama cabai, bawang merah, jeruk nipis, dan garam ditumbuk hingga halus.
Bahan berikutnya ayam kampung yang telah dipotong sesuai keinginan dipanggang di bara.
Langkah terakhir ayam panggang ditaburi bumbu yang telah dihaluskan. Jadilah ndelabakh manuk kampong.
Menikmati ndelabakh ayam kampung bisa dengan nasi putih.
Tentu lebih sempurna jika menyantapnya dengan gedah sagu atau cello serta menutupnya dengan meneguk godekh sagu yang semuanya merupakan makanan tradisional khas Singkil, berbahan baku utama sagu.
Warung Sinanggel mematok tarif ramah di kantung untuk setiap menu makanan tradisional buka puasa.
Satu paket berisi ndelabakh manuk, nasi putih plus godekh hanya dikenakan tarif Rp 27 ribu.
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!