Wisata

Melihat Pengolahan Pucuk Nipah dari Sarang Buaya Singkil Lama

Ada dua jenis pucuk nipah yang dijual. Pertama cukup dicincang atau dipisahkan dari dahan. Satu lagi terlebih dahulu dikupas.

Penulis: Dede Rosadi | Editor: Khalidin
SERAMBINEWS.COM/DEDE ROSADI
Kaum perempuan di Desa Suka Makmur, Singkil, Aceh Singkil, mencincang pucuk nipah muda agar terpisah dengan pelepahnya. 

Sementara itu salah satu pencari pucuk Nipah Suwardi. Ia merupakan laki-laki berbadan tegap yang pergi pagi pulang petang mengambil daun nipah muda.

Bukan hanya berotot kuat, mencari nipah di hutan rawa butuh nyali. Di lokasi selain kerap bertemu ular, tawon serta binatang berbahaya lainnya. Belum lagi bagian dari nipah ada yang tajam seperti silet.

"Kalau tidak hati-hati bisa melukai tangan," ujarnya.

Baca juga: Begini Cerita Asal Usul Penamaan Singkil

Baca juga: Lompong Sagu, Makanan Khas Kabupaten Aceh Singkil

Seharian Suwardi dan temannya bisa mengumpulkan hasil cincangan daun nipah muda sekitar 500 kilogram. Setelah dipotong ongkos cincang maka mengantongi kira-kira Rp 250 ribu.

Penghasilan itu dibagi dua setelah dipotong biaya bahan bakar perahu.

Singkil Lama tempat mencari pucuk Nipah muda dari Singkil, bisa ditempuh naik sampan dengan mesin penggerak sekitar 40 menit.

Singkil Lama, berada di sebelah Barat Singkil dekat dengan Desa Kayu Menang, Kecamatan Kuala Baru. (dede rosadi)

Ikuti kami di
228 articles 182 0
Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.


Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved