Wisata
Tentang Cagar Budaya Benteng Indrapatra
Terdapat ada dua bagunan yang berbentuk seperti kolam besar, masing bangunan itu berukuran 70 x 70 meter dan setinggi 3 meter.
Penulis: Hendri Abik | Editor: Zainal M Noor
SERAMBIWIKI.COM, ACEH BESAR - Matahari sangat terik, langit cerah berwarna kebiruan dengan hiasan gumpalan awan cumulonimbus.
Siang itu, Minggu (9/8/2020), hanya ada beberapa orang yang sibuk beraktifitas di bibir pantai.
Di tengah riuh suara ombak, beberapa pria terlihat sibuk mondar mandir dan memancing.
Ada juga yang menjajakan barang dagangannya di dalam sebuah gubuk.
Mereka di sana terus beraktifitas tanpa menghiraukan panasnya cuaca siang itu.
Begitulah sekilas suasana di sekitar bangunan tua yang di depannya terdapat pamplet bertulis “Situs Cagar Budaya Benteng Indrapatra”.
• Hukum Adat Laut, Tentang Pantang Melaut
• Moen Ceunong, Keindahan Alam Tersembunyi di Belantara Aceh Besar
Bangunan itu terbuat dari susunan batu gunung setebal 2 meter.
Terdapat ada dua bagunan yang berbentuk seperti kolam besar, masing bangunan itu berukuran 70 x 70 meter dan setinggi 3 meter.
Satu benteng di dalamnya kosong.
Sedangkan satu lagi, dalamnya ada ruangan besar yang kokoh berukuran 35 x 35 meter setinggi 4 meter.
Selain itu, juga terdapat dua buah sumur yang dinaungi oleh bangunan berbentuk kubah.
Di sekitar benteng juga terdapat sejumlah pondasi-pondasi yang sudah tertanam tanah dan tidak jelas bentuknya.
Terang saja, objek wisata sejarah Benteng Indrapatra dibangun pada abad ke-7 Masehi oleh Putra Raja Harsa dari Kerajaan Lamuri.
Ini adalah kerajaan Hindu pertama di Aceh (Indra Patra) sebelum kedatangan pengaruh Islam.
Benteng yang terletak persir di bibir pantai di Desa Brandeh Krueng Raya, Aceh Besar, Aceh, tersebut merupakan saksi bisu peningalan kerajaan Hindu Pertama di Aceh yang masih dapat dilihat hingga saat ini.
Benteng yang berada di Teluk Krueng Raya merupakan bagian dari 3 benteng dalam Trail Aceh Lhee Sagoe.
Trail Aceh Lhee Sagoe adalah wilayah yang menghubungkan tiga peninggalan zaman Hindu-Budha di Aceh (Indrapatra, Indrapuri, dan Indrapurwa).
Menurut cacatan sejarah benteng itu, digunakan oleh Pahlawan Nasional Laksamana Malahayati, untuk pertahanan Kerajaan Aceh Darussalam dari serangan Portugis yang datang dari Selat Malaka.
• Sejarah Pasar Hewan Sibreh, Pusat Perdagangan Terkenal Pada Masa Penjajahan Belanda
• Hukum Adat Laut, Tentang Pantang Melaut
Transportasi
Lokasi benteng Indrapatra ini berjarak sekitar 19 kilometer dari Kota Banda Aceh ke arah Pelabuhan Malahayati, Krueng Raya, Aceh Besar.
Waktu tempuh lebih kurang lebih selama 35 menit.
Sejauh ini belum ada angkutan umum untuk menuju ke lokasi yang berada di pinggir laut.
Angkutan umum hanya melintas di Jalan Malahayati ke arah Krueng Raya. (SerambiWIKI/Hendri)
Sumber: Serambi Indonesia
Mengenal Bur Telege Takengon, Telaga di Pucak Gunung Ketinggian 1.450 MDPL |
![]() |
---|
Melihat Pengolahan Pucuk Nipah dari Sarang Buaya Singkil Lama |
![]() |
---|
Selalu Ramai di Akhir Pekan, Ini Dia Lokasi Wisata Siron Krueng di Aceh Besar |
![]() |
---|
Gampong Nusa Lhoknga, Rusak Parah Dihantam Tsunami, Kini Berubah Jadi Destinasi Wisata Alami |
![]() |
---|
Damaran Baru Ecovillage Nominasi API Award 2020, Dihuni 11 Spesies Burung Endemik Sumatera |
![]() |
---|
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!