Sejarah
Laksamana Malahayati, Pejuang Perempuan Aceh Alumni Militer Binaan Sultan Selim II Turki Utsmaniyah
Malahayati menyelesaikan pendidikan di Akademi Militer Kerajaan, Ma'had Baitul Maqdis, yang didukung Sultan Selim II dari Turki Utsmaniyah.
SERAMBIWIKI.COM, KRUENG RAYA - Selasa 10 November 2020, Bangsa Indonesia kembali memperingati Hari Pahlawan.
Hari Pahlawan diperingati setiap tahun sebagai bentuk renungan dan ucapan terima kasih atas pengorban mereka untuk melepaskan Bangsa ini dari penjajahan bangsa asing.
Sebagai bagian dari memperingati Hari Pahlawan 2020, kami mengajak Anda untuk melihat dan mengenang perjuangan salah satu perempuan hebat dari Aceh, Laksamana Keumalahayati.
Sang pejuang yang telah dianugerahkan gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo ini, dimakamkan di atas perbukitan Desa Lamreh, Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar.
Lokasi ini berjarak sekira 34 kilometer dari Kota Banda Aceh.
Di masa hidupnya Malahayati atau Keumalahayati, merupakan wanita yang menjadi Panglima Angkatan Laut, Kepala Dinas Rahasia Kerajaan, dan Protokol Istana masa Kerajaan Aceh yang dipimpin oleh Sultan Saidil Mukamil Alauddin Riayatsyah, sekitar tahun 1588-1604.
Ia juga menghimpun dua ribuan janda, untuk melawan Portugis dan Belanda hingga kemudian mendirikan sebuah benteng yang diberi nama Benteng Inong Balee.
Darah pejuangnya, turun dari ayahnya yaitu Laksamana Mahmud Syah.
Malahayati menyelesaikan pendidikan di Akademi Militer Kerajaan, Ma'had Baitul Maqdis, yang didukung Sultan Selim II dari Turki Utsmaniyah.
Nama Laksamana Malahayati semakin disegani, karena ia berhasil membunuh Cornelis de Houtman serta menahan adiknya Federick de Houtman di penjara Kerajaan Aceh.
Baca juga: Berziarah ke Makam Teungku Syiah Kuala, Mufti Agung Kesultanan Aceh Darussalam
Serambi Indonesia
Serambinews
Serambi Wiki
Aceh Wiki
Banda Aceh
Laksamana Malahayati
pahlawan Aceh
pahlawan nasional
sejarah aceh
Turki Utsmaniyah
hari pahlawan
Melihat Museum Kota Lhokseumawe, Ada 88 Benda Bersejarah, Mulai dari Tima Situek Hingga Naskah Kuno |
![]() |
---|
Operasi Fujiwara Kikan di Aceh, Unit Rahasia Jepang yang Menghancurkan Belanda |
![]() |
---|
Black January Azerbaijan, Tragedi Pembantaian yang Mempercepat Runtuhnya Uni Soviet |
![]() |
---|
Mengenang 25 Tahun Tragedi KMP Gurita, Ketika Ratusan Orang Hilang di Laut Sabang |
![]() |
---|
Banyak yang Menyangka Ini Tugu Cina, Ternyata Ada Sejarah Heroik di Balik Monumen di Pasar Keumire |
![]() |
---|